ASI merupakan imunisasi pertama,
dan sekaligus dapat memberikan perlindungan terhadap diare, infeksi telinga ,
infeksi saluran pernapasan serta beberapa masalah kesehatan lainnya.
Perlindungan menjadi hal yang sangat berguna ketika ibu hanya memberikan ASI
saja selama enam bulan pertama, mulai usia enam bulan bayi harus diberikan
makanan tambahan (MP_ASI) dan menyusui masih tetap dilanjutkan bersama dengan
makanan lainnya sampai anak berusia 2 tahun dan lebih. Tidak ada susu, makanan
atau pelengkap lainnya yang dapat memberikan perlindungan sebaik ASI.
Pemberian ASI membantu ibu dan
bayi membentuk hubungan kasih sayang yang sangat erat sebuah proses yang
disebut ikatan batin. Hubungan yang erat membantu bayi merasa aman dan di
cintai yang diperlukan untuk diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
Manfaat memberikan ASI bagi ibu:
1. Terbukti
secara ilmiah dapat mengurangi resiko kanker payudara dan kanker indung telur
(ovarium) pada ibu.
2. Cara
kontrasepsi alamiah, karena dengan memberikan ASI akan merangsang keluarnya
hormon prolaktin untuk memproduksi ASI sekaligus menunda kesuburan sehingga
kehamilan tertunda.
3. Mengurangi
pendarahan setelah melahirkan dan mencegah terjadinya anemia.
4. Mengembalikan
berat badan seperti sebelum hamil.
5. Lebih
ekonomis, praktis, hygienis dan hemat waktu
Ayah dan anggota keluarga yang
lain dapat membantu ibu, dengan menganjurkan ibu beristirahat sambil menyusui
bayi. Mereka juga dapat membantu ibu dengan menyediakan makanan bergizi,
menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya atau merawat anak lainnya yang lebih
besar.
Bayi yang tidak
mendapatkan ASI, tidak akan memperoleh perlindungan dari antibodi ibunya yang
disalurkan melalui ASI terhadap berbagai penyakit. Bayi akan dengan mudah
terkena diare, dan infeksi saluran pernafasan serta telinga. Diare dan infeksi
saluran pernafasan dapat mematikan bayi dan anak.
Memberikan
makan bayi dengan produk pengganti ASI atau susu formula, dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat dan sakit-sakitan, jika:
1.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit air yang
ditambahkan
2.
Air tidak berasal dari sumber yang aman atau
3.
Botol dan puting susu tidak dibersihkan dengan
baik
Pengganti ASI dapat mengandung
bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan anak sakit. Menurut hasil beberapa
penelitian, diketahui bahwa anak yang diberikan produk pengganti ASI lebih
berisiko memiliki berat badan berlebihan, penyakit kronis sepertu penyakit
jantung, dibandingkan dengan anak yang diberikan produk pengganti ASI,
memerlukan biaya yang mahal apalagi jika
orang tua tidak mampu. Sebagai contoh, untuk memberikan makan seorang bayi
selama 6 bulan pertama akan memerlukan 20 kg produk pengganti ASI atau sekitar
40 kaleng susu formula. Petugas kesehatan terlatih harus memberikan pengetahuan
kepada setiap orang tua mengenai besarnya biaya penggunaan susu pengganti ASI.
Jika memang sangat diperlukan
untuk memberikan susu pengganti bayi karena alasan medis, hal ini penting,
pertama, adalah memasak air bersih hingga mendidih dan setelah itu di campur
dengan susu formula. Air matang yang sudah dingin kembali tidak boleh
dicampurkan dengan bubuk pengganti ASI. Petunjuk untuk mencampur harus di ikuti
dengan teliti. Ini untuk memastikan bahwa jumlah bubuk formula dengan air yang
aman akan bercampur dengan dalam satu proses yang hygienis. Sebelum memberikan
susu pengganti kepada bayi, ibu, ayah harus yakin bahwa susu tersebut tidak
terlalu panas.
Susu yang berasal dari hewan atau
susu formula akan menjadi rusak jika disimpan dalam ruangan bertemperatur
antara 20 – 25 derajat celcius lebih dari 2 jam. ASI dapat disimpan sampai
dengan 8 jam dalam kondisi temperatur ruangan tanpa menjadi rusak. Tentunya
lebih baik jika menyimpan segala macam susu dalam botol atau wadah tertutup
yang bersih, lebih baik lagi dalam lemari pendingin (kulkas). Makanan terbaik
untuk bayi yang tidak dapat langsung menyusu kepada ibunya adalah ASI yang
diperah dari ibunya .
Sumber:
UNICEP, WHO. ETC. 2010. PENUNTUN HIDUP
SEHAT.JAKARTA:UNICEF INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar