Kamis, 02 Januari 2014

BAB 10 Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis dan Profesi


Benturan Kepentingan
Merupakan situasi atau kondisi dimana seseorang yang karena jabatan/posisi, memiliki kewenangan yang berpotensi dapat disalah gunakan baik sengaja maupun tidak disengaja untuk kepentingan lain sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusannya, serta kinerja hasil keputusan tersebut yang dapat merugikan bagi organisasi/perusahaan.
Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi bebas dari kepentingan suatu pihak manapun. Hal ini timbul bila karyawan maupun pimpinan perusahaan mempunyai kepentingan pribadi secara langsung maupun tidak langsung sehingga berdampak pada keputusan yang tidak objektif, bebas dari keraguan-raguan dan demi kepentingan terbaik bagi perusahaan. Jika seseorang dalam perusahaan merasa bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal tersebut secara detail kepada pimpinan yang lebih tinggi. Bentuk-bentuk situasi benturan kepentingan, diantaranya:
-     Situasi menerima gratifikasi atau pemberian atau penerimaan hadiah atas suatu keputusan atau jabatan yang menguntungkan pihak pemberi.
-        Situasi penggunaan asset jabatan atau perusahaan untuk kepentingan pribadi.
-       Situasi menyebabkan informasi rahasia jabatan atau perusahaan dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
-        Dll.

Sumber-Sumber Penyebab Benturan Kepentingan
-        Kekuasaan dan kewenangan seseorang
-   Perangkapan jabatan, yakni seseorang memegang jabatan lain yang memiliki benturan kepentingandengan tugas dan tanggungjawab pokoknya pada perusahaan sehingga tak dapat menjalankan jabatannya secara profesional, independen, dan akuntabel.
-       Hubungan afiliasi, yakni hubungan yang dimiliki oleh seseorang dalam perusahaan dengan pihak terkait dengan kegiatan usaha perusahaan, baik karena hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan pertemanan yang dapat mempengaruhi keputusannya.
-        Dll

Etika dalam Tempat Kerja
Etika kerja mengatur bagaimana bersikap, bertindak di dalam lingkungan dimana seseorang bekerja. Hal ini menyangkut hubungan seseorang dengan atasanya, sesama rekan kerja ataupun dengan bawahan maupun tamu perusahaan. Etika dalam tempat kerja merupakan kebiasaan seseorang yang membuat/mendorong seseorang untuk secara pribadi bertanggungjawab pada pekerjaan dan tanggungjawabnya. Biasanya sering dikaitkan dengan karakter seseorang.

Aspek Etika Kerja terdiri dari:
-          Interpersonal Skills
Termasuk kebiasaan, sikap, tingkah laku, penampilan. Perkembangan interpersonal skills dipengaruhi oleh keluarga, teman, dan observasi kita pada dunia sekitar dan akan mempengaruhi kesempatan dan kesuksesan seseorang.
-          Inisiatif
-          Dapat diandalkan

 Pakaian, Masuk & Pulang kerja dilingkungan perusahaan
Pakaian disesuaikan dengan:
-          Jenis usahanya
o   Traditional business: Hukum, Bank, Keuangan – kesan: konservatif, solid.
o   People business: pengajar, sales, real estate – kesan: dipercaya, berpendidikan, friendly.
o   Artistic business: Seni, fashion, penulis, entertaiment – kesan: kreatif, unik.
-          Budaya Perusahaan
-          Orang yang akan dihadapi/ditemui/beriteraksi

Masuk & Pulang Kerja
o   Masuk kerja dengan waktu yang cukup 10 menit sebelum jam mulai kerja
o   Buat perencanaan kerja yang baik sehingga efektivitas pekerjaan tinggi
o   Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja
o   Mengucapkan salam sebelum pulang
o   Merapikan semua yang ada di atas meja
o   Membuat perencanaan kerja untuk keesokan harinya.

Aktivitas Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Bisnis internasional merupakan bisnis antara pihak-pihak yang lebih dari satu negara. Peserta dari aktivitas bisnis internasional terdiri dari: individu pribadi, perusahaan individu, perusahaan kelompok, pemerintah. Perbedaan bisnis internasional dengan domestik adalah batasan wilayah, konversi mata uang, sistem hukum & peraturan, budaya, ketersediaan sumberdaya. 


Aktivitas bisnis internasional meliputi:
-          Ekspor dan Impor
o   Perdagangan Barang
·         Ekspor & impor barang
·         Perdagangan terlihat
o   Perdagangan jasa
·         Ekspor & impor jasa
·         Perdagangan tidak terlihat
-          Investasi internasional
Modal yang di pasok oleh penduduk suatu negara ke penduduk negara lainnya.
-          Lisensi, franchising, aliansi, joint venture

Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
-        -  Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
-        -  Perbedaan bahasa, sosial budaya
- Perbedaan dalam hal bahasa, adat istiadat, kebiasaan masyarakat, kepercayaan seringkali merupakan hambatan bagi kelancaraan bisnis internasional. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya: penggunaan simbol-simbol tertentu, pemberian warna, penggunaan kata-kata/bahasa terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang ada disuatu negara.
-          Kondisi politik dan hukum perundang-undangan
-        -  Dll.

Akuntabilitas Sosial
Merupakan sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik pemerintahan yang mempunyai arti antara lain, hal ini sering digunakan secara sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat dipertanggungjawabkan (responsibility), yang dapat dipertanyakan (answerability), yang dapat dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai keterkaitan dengan harapan dapat menerangkan salah satu aspek dari administratif publik atau pemerintah. Fungsi kontrol serta pencipta demokrasi yang baik pun berjalan dengan optimal. Negara pun dipaksa akuntabel dan transparan kepada masyarakat terhadap apa saja kebijakan yang diterapkan. Selain itu, keadaan ini juga memudahkan terlahirnya pemimpin yang berahlak, kredibel dan kapabel yang pada akhirnya juga mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik pula.

Manajemen Krisis
Esensi manajemen krisis adalah upaya untuk menekan faktor ketidakpastian dan faktor resiko hingga tingkat serendah mungkin, dengan demikian akan lebih mampu menampilkan sebanyak mungkin faktor kepastiannya. Sebenarnya yang disebut manajemen krisis itu diawali dengan langkah mengupayakan sebanyak mungkin informasi mengenai alternatif-alternatif, maupun mengenai probabilitas, bahkan jika mungkin mengenai kepastian tentang terjadinya, sehingga pengambilan keputusan mengenai langkah-langkah yang direncanakan untuk ditempuh, dapat lebih didasarkan pada sebanyak mungkin dan selengkap mungkin serta setajam (setepat) mungkin informasinya. Tentu saja diupayakan dari sumber yang dapat diandalkan (reliable), sedangkan materinya juga menyandang bobot nalar yang cukup.
Manajemen krisis membedakan situasi krisis menjadi : pra-krisis dan krisis. Situasi Pra-krisis adalah situasi masih tenang dan stabil, bahkan tanpa tanda-tanda akan terjadinya krisis. sedangkan Situasi Krisis dirinci dalam tahap-tahap prodimal, akut, kronik, dan pengakhiran (resolution). Pada tahap prodomal, hadir tanda-tanda, pada tahap akut, terjadi kerusakan (damage), pada tahap kronik, krisis akan berlanjut yang lebih parah, dan pada tahap pengakhiran, krisis berakhir/teratasi.

Daftar pustaka:

http://www.jasamarga.com/gcg/Benturan%20Kepentingan.pdf
http://kur2003.if.itb.ac.id/file/ETIKA%20KERJA.pdf
http://teguh-kurniawan.web.ugm.ac.id/bahan-ajar/APP_Ekst_22092007.pdf (akun.sosial)
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/namafile/500/Modul_AIP_ok1.pdf (sama)
http://berri.unitas-pdg.ac.id/files/32/Bisnis%20internasional/overview%20bisnis%20internasional.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntabilitas
http://www.academia.edu/3633824/Mengoptimalkan_Akuntabilitas_Sosial_Melalui_Pendidikan_Politik
http://emul85.files.wordpress.com/2010/04/manajemen-krisis-cip.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar