Jumat, 03 Januari 2014

BAB 9 Kasus Fraud Accounting



Fraud Accounting

Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri-sendiri/kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi)
Fraud mengandung beberapa unsur, yaitu:
  • Tindakan yang disengaja
  • Kecurangan
  • Keuntung pribadi/kelompok atau kerugian di pihak lain
Untuk menguji suatu perbuatan termasuk ke dalam kategori “fraud
  • Apakah perbuatan itu adalah tindakan yang disengaja? IYA
  • Apakah perbuatan itu tergolong curang? IYA
  • Apakah perbuatan itu menguntungkan diri-sendiri/kelompok? IYA
Semua unsur terpenuhi, berarti perbuatan itu adalah tindakan fraud.

Jenis-jenis Fraud berdasarkan Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), internal fraud (tindakan penyelewengan di dalam perusahaan ata institusi) dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis, yakni:
1.      Fraud terhadap Asset
penyalahgunaan aset perusahaan (institusi), entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi—tanpa ijin dari perusahaan. Seperti kita ketahui, aset perusahaan bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non-kas. Sehingga, asset misappropriation dikelompokan menjadi 2 macam:
·  Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya: penggelapan kas, mencuri cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)
·      Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya: menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi).
2.      Fraud terhadap Laporan Keuangan
ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam, yaitu: (a) financial; dan (b) non-financial
3.      Korupsi
ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam, yaitu: konflik kepentingan, dan menyuap atau menerima suap, timbal-balik.

Contoh kasusnya:

Kasus kredit fiktif yang melibatkan tiga pegawai Bank Syariah terkemuka di Indonesia yang dilakukan oleh dua orang Kepala Cabang, dan satu orang bawahanya yang mengaku accounting officer yang belakangan diketahui menjabat sebagai account officer. Total kredit yang dicairkan sebesar Rp 102 M dengan kerugian mencapai Rp 52 M (beberapa media menyebutkan Rp 59 M). Modusnya adalah melakukan pencairan kredit fiktif dengan menggunakan nama 197 debitur dimana 113 debitur adalah fiktif. Pencairan dana kredit dimulai sejak tahun 2011.
Lebih menarik lagi ketika membuka corporate website dan menemukan press release yang menyatakan bahwa laporan keuangan Bank Syariah tersebut memperoleh Annual Report Award kategori perusahaan swasta (private), keuangan (finance) dan tertutup (non-listed)  selama 4 tahun berturut-turut dari 2009-2012. Penghargaan bergengsi itu merupakan kerja sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Direktorat Jendral Pajak, Indonesia Stock Exchange, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

Bahkan, Setelah mendownload laporan keuangan tahun 2012 disitus resminya, laporan auditor independen menyatakan laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Ini tentu menunjukkan kepada kita bahwa opini yang bagus dari auditor independen tidak serta merta bebas fraud/kecurangan.
Namun timbul beberapa pertanyaan saya antara lain:
-   Apakah kasus ini telah dikomunikasikan dengan auditor eksternal yang melakukan audit tahun2012?
-         Jika sudah, apakah sudah ada adjustment biaya penyisihan piutang terkait kasus tersebut?
-  Apakah jika tidak ada adjustment biaya penyisihan piutang berarti laba di laporan keuangantersebut overstated?
-         Apa motivasinya?

Dalam dunia fraud examiner dikenal istilah triangle of fraud yaitu pressure/motives, opportunity dan rationalization. Maka penting untuk kita tahu apa motivasi yang mungkin? Alasan pajak kita kesampingkan karena laba yang tinggi berarti tinggi juga pajaknya. Motivasi yang mungkin adalah untuk mengejar/menaikkan angka laba yang telah ditargetkan dan bonus dari laba tersebut. Sehingga laba perusahaan secara konsolidasi akan meningkat pula.

Solusinya untuk mengatasi fraud accounting:
-                 melakukan evaluasi dan persetujuan yang cermat atas seluruh transaksi kas keluar.
-                 melakukan rekonsiliasi rekening pada setiap akhir bulan.
-                 menempatkan lebih lebih dari satu orang untuk mengendalikan akun
-                 mengembangkan pendidikan pencegahan fraud bagi karyawan.
-                 Rotasi Jabatan
-                 Menghidari seseorang merangkap jabatan.





Daftar pustaka:





http://m.kompasiana.com


www.detik.com




Kamis, 02 Januari 2014

Tulisan Bebas : AUTO LOGIN



Keamanan sangatlah penting karenanya setiap kali anda ingin menggunakan komputer, anda harus memasukkan username dan password anda. Tentu saja, kegunaan identifikasi ini sangatlah penting dan kritik bila komputer yang anda gunakan juga digunakan oleh orang lain. Komputer anda dirumah, mungkin penggunaannya lebih fleksibel. Anda mungkin tinggal sendiri saja atau anda ingin setiap penghuni rumah bisa menggunakan komputer tanpa repot. Bisakah menghilangkan proses login ini?
Jawabannya antara bisa dan tidak. Anda tidak bisa menghilangkan kebutuhan login ini karena pada sistem operasi windows 7 ini telah dirancang sedemikian rupa untuk penggunaan multi user namun anda bisa menmbuat agar windows melakukan proses login ini secara otomatis sehingga anda tidak perlu lagi memasukkan username dan password secara manual.





Untuk membuat auto-login, klik menu start dan ketikkan perintah “netplwiz” yang akan menjalankan program User Account modus Advanced. Perhatikan pilihan ‘User must enter a user name and password to use this computer’ yang terpilih secara otomatis. Uncheck pilihan ini dan klik OK. Kini anda tidak perlu lagi memasukkan username dan password setiap kali menggunakan Windows 7.
 

BAB 10 Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis dan Profesi


Benturan Kepentingan
Merupakan situasi atau kondisi dimana seseorang yang karena jabatan/posisi, memiliki kewenangan yang berpotensi dapat disalah gunakan baik sengaja maupun tidak disengaja untuk kepentingan lain sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusannya, serta kinerja hasil keputusan tersebut yang dapat merugikan bagi organisasi/perusahaan.
Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi bebas dari kepentingan suatu pihak manapun. Hal ini timbul bila karyawan maupun pimpinan perusahaan mempunyai kepentingan pribadi secara langsung maupun tidak langsung sehingga berdampak pada keputusan yang tidak objektif, bebas dari keraguan-raguan dan demi kepentingan terbaik bagi perusahaan. Jika seseorang dalam perusahaan merasa bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal tersebut secara detail kepada pimpinan yang lebih tinggi. Bentuk-bentuk situasi benturan kepentingan, diantaranya:
-     Situasi menerima gratifikasi atau pemberian atau penerimaan hadiah atas suatu keputusan atau jabatan yang menguntungkan pihak pemberi.
-        Situasi penggunaan asset jabatan atau perusahaan untuk kepentingan pribadi.
-       Situasi menyebabkan informasi rahasia jabatan atau perusahaan dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
-        Dll.

Sumber-Sumber Penyebab Benturan Kepentingan
-        Kekuasaan dan kewenangan seseorang
-   Perangkapan jabatan, yakni seseorang memegang jabatan lain yang memiliki benturan kepentingandengan tugas dan tanggungjawab pokoknya pada perusahaan sehingga tak dapat menjalankan jabatannya secara profesional, independen, dan akuntabel.
-       Hubungan afiliasi, yakni hubungan yang dimiliki oleh seseorang dalam perusahaan dengan pihak terkait dengan kegiatan usaha perusahaan, baik karena hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan pertemanan yang dapat mempengaruhi keputusannya.
-        Dll

Etika dalam Tempat Kerja
Etika kerja mengatur bagaimana bersikap, bertindak di dalam lingkungan dimana seseorang bekerja. Hal ini menyangkut hubungan seseorang dengan atasanya, sesama rekan kerja ataupun dengan bawahan maupun tamu perusahaan. Etika dalam tempat kerja merupakan kebiasaan seseorang yang membuat/mendorong seseorang untuk secara pribadi bertanggungjawab pada pekerjaan dan tanggungjawabnya. Biasanya sering dikaitkan dengan karakter seseorang.

Aspek Etika Kerja terdiri dari:
-          Interpersonal Skills
Termasuk kebiasaan, sikap, tingkah laku, penampilan. Perkembangan interpersonal skills dipengaruhi oleh keluarga, teman, dan observasi kita pada dunia sekitar dan akan mempengaruhi kesempatan dan kesuksesan seseorang.
-          Inisiatif
-          Dapat diandalkan

 Pakaian, Masuk & Pulang kerja dilingkungan perusahaan
Pakaian disesuaikan dengan:
-          Jenis usahanya
o   Traditional business: Hukum, Bank, Keuangan – kesan: konservatif, solid.
o   People business: pengajar, sales, real estate – kesan: dipercaya, berpendidikan, friendly.
o   Artistic business: Seni, fashion, penulis, entertaiment – kesan: kreatif, unik.
-          Budaya Perusahaan
-          Orang yang akan dihadapi/ditemui/beriteraksi

Masuk & Pulang Kerja
o   Masuk kerja dengan waktu yang cukup 10 menit sebelum jam mulai kerja
o   Buat perencanaan kerja yang baik sehingga efektivitas pekerjaan tinggi
o   Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja
o   Mengucapkan salam sebelum pulang
o   Merapikan semua yang ada di atas meja
o   Membuat perencanaan kerja untuk keesokan harinya.

Aktivitas Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Bisnis internasional merupakan bisnis antara pihak-pihak yang lebih dari satu negara. Peserta dari aktivitas bisnis internasional terdiri dari: individu pribadi, perusahaan individu, perusahaan kelompok, pemerintah. Perbedaan bisnis internasional dengan domestik adalah batasan wilayah, konversi mata uang, sistem hukum & peraturan, budaya, ketersediaan sumberdaya. 


Aktivitas bisnis internasional meliputi:
-          Ekspor dan Impor
o   Perdagangan Barang
·         Ekspor & impor barang
·         Perdagangan terlihat
o   Perdagangan jasa
·         Ekspor & impor jasa
·         Perdagangan tidak terlihat
-          Investasi internasional
Modal yang di pasok oleh penduduk suatu negara ke penduduk negara lainnya.
-          Lisensi, franchising, aliansi, joint venture

Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
-        -  Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
-        -  Perbedaan bahasa, sosial budaya
- Perbedaan dalam hal bahasa, adat istiadat, kebiasaan masyarakat, kepercayaan seringkali merupakan hambatan bagi kelancaraan bisnis internasional. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya: penggunaan simbol-simbol tertentu, pemberian warna, penggunaan kata-kata/bahasa terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang ada disuatu negara.
-          Kondisi politik dan hukum perundang-undangan
-        -  Dll.

Akuntabilitas Sosial
Merupakan sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik pemerintahan yang mempunyai arti antara lain, hal ini sering digunakan secara sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat dipertanggungjawabkan (responsibility), yang dapat dipertanyakan (answerability), yang dapat dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai keterkaitan dengan harapan dapat menerangkan salah satu aspek dari administratif publik atau pemerintah. Fungsi kontrol serta pencipta demokrasi yang baik pun berjalan dengan optimal. Negara pun dipaksa akuntabel dan transparan kepada masyarakat terhadap apa saja kebijakan yang diterapkan. Selain itu, keadaan ini juga memudahkan terlahirnya pemimpin yang berahlak, kredibel dan kapabel yang pada akhirnya juga mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik pula.

Manajemen Krisis
Esensi manajemen krisis adalah upaya untuk menekan faktor ketidakpastian dan faktor resiko hingga tingkat serendah mungkin, dengan demikian akan lebih mampu menampilkan sebanyak mungkin faktor kepastiannya. Sebenarnya yang disebut manajemen krisis itu diawali dengan langkah mengupayakan sebanyak mungkin informasi mengenai alternatif-alternatif, maupun mengenai probabilitas, bahkan jika mungkin mengenai kepastian tentang terjadinya, sehingga pengambilan keputusan mengenai langkah-langkah yang direncanakan untuk ditempuh, dapat lebih didasarkan pada sebanyak mungkin dan selengkap mungkin serta setajam (setepat) mungkin informasinya. Tentu saja diupayakan dari sumber yang dapat diandalkan (reliable), sedangkan materinya juga menyandang bobot nalar yang cukup.
Manajemen krisis membedakan situasi krisis menjadi : pra-krisis dan krisis. Situasi Pra-krisis adalah situasi masih tenang dan stabil, bahkan tanpa tanda-tanda akan terjadinya krisis. sedangkan Situasi Krisis dirinci dalam tahap-tahap prodimal, akut, kronik, dan pengakhiran (resolution). Pada tahap prodomal, hadir tanda-tanda, pada tahap akut, terjadi kerusakan (damage), pada tahap kronik, krisis akan berlanjut yang lebih parah, dan pada tahap pengakhiran, krisis berakhir/teratasi.

Daftar pustaka:

http://www.jasamarga.com/gcg/Benturan%20Kepentingan.pdf
http://kur2003.if.itb.ac.id/file/ETIKA%20KERJA.pdf
http://teguh-kurniawan.web.ugm.ac.id/bahan-ajar/APP_Ekst_22092007.pdf (akun.sosial)
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/namafile/500/Modul_AIP_ok1.pdf (sama)
http://berri.unitas-pdg.ac.id/files/32/Bisnis%20internasional/overview%20bisnis%20internasional.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntabilitas
http://www.academia.edu/3633824/Mengoptimalkan_Akuntabilitas_Sosial_Melalui_Pendidikan_Politik
http://emul85.files.wordpress.com/2010/04/manajemen-krisis-cip.doc